Suku Batak Angkola

pakaian adat Angkola
Koleksi T.B. Silalahi Centre, Balige
(budaya-indonesia.org)
Suku Angkola atau Batak Angkola, adalah suatu suku yang berdiam tersebar di seluruh wilayah kabupaten Tapanuli Selatan, terutama di daerah Angkola termasuk Padang Sidimpuan di provinsi Sumatra Utara.

Orang Angkola merupakan suatu kelompok masyarakat dari etnis Batak, yang menurut cerita menduduki wilayah Angkola sejak berabad-abad yang lalu.
Nama "angkola" diyakini berasal dari nama sebuah sungai "Batang Angkola" yang berada di daerah Angkola. Dari cerita rakyat Angkola, bahwa sungai ini diberi nama oleh Rajendra Kola (Chola) I, penguasa kerajaan Chola (1014 - 1044 M) yang berasal dari India Selatan, yang memasuki Angkola melalui daerah Padang Lawas.
Daerah Angkola terdiri dari 2 wilayah, yaitu sebelah selatan Batang Angkola diberi nama Angkola Jae (Hilir) dan sebelah Utara diberi nama Angkola Julu (Hulu). Sepeninggal kekuasaan Radjendra Chola I, muncul seorang tokoh dari Tano Angkola, yang bernama Oppu Jolak Maribu yang bermarga Dalimunthe. Oppu Jolak Maribu ini mendirikan huta (kampung) pertama di daerah Angkola yang bernama Sitamiang. Berikutnya seperti Pargarutan yang artinya "tempat mengasah pedang". Tempat ini merupakan tempatnya menanggalkan hari, kalender batak dan lain-lain.

Setelah sekian lama masyarakat Angkola tumbuh dan berkembang di daerah Angkola, maka kemudian orang-orang dari suku-suku lain masuk segala penjuru hidup berbaur dan turut dalam adat-istiadat suku Angkola, tetapi ada juga kelompok yang tetap mempertahankan adat nya sendiri.

rumah adat Angkola (misnanlubis.blogspot.com)
Seperti etnis Batak pada umumnya, tradisi marga juga berkembang dalam masyarakat suku Batak Angkola. Marga-marga yang terdapat pada masyarakat Angkola adalah Dalimunthe, Harahap, Siregar, Nasution, Ritonga, Batubara, Daulay dan lainnya.
Beberapa marga pada masyarakat Angkola terlihat masih memiliki kekerabatan dengan marga-marga yang ada suku Batak Toba dan Batak Mandailing. Secara sejarah suku Angkola ini masih berkerabat dengan suku Batak Toba dan Batak Mandailing. Saat ini suku Batak Angkola berkembang dan diakui sebagai suku tersendiri, karena mereka memiliki tradisi budaya dan bahasa sendiri.

Antara suku Batak Angkola dengan suku Batak Mandailing, dari segi budaya dan bahasa banyak terdapat kemiripan, sehingga antara orang Angkola dan orang Mandailing kadang agak susah dibedakan. Bahasa Angkola dilihat dari bahasa memang mirip dengan bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Mandailing, tapi perbedaan dapat dilihat dari intonasi dialek. Dialek orang Angkola terdengar lebih lembut dibanding bahasa orang Toba, tapi sedikit lebih tegas dan keras dibanding dialek orang Mandailing.

Orang Batak Angkola sebagian besar memeluk agama Islam yang pada sekitar tahun 1821 mendapat serbuan dari pasukan Padri dari Minangkabau yang menyebarkan Islam (maaf: dengan pedang) di bawah pimpinan Tuanku Lelo (Idris Nasution). Sebagian besar orang Angkola yang takluk dari pasukan Padri demi keselamatan harus memeluk Islam, sedangkan yang menghindar masuk ke pedalaman hutan-hutan tetap mempertahankan agama adat mereka.
Setelah beberapa tahun berlangsung kekuasaan Padri di tanah Angkola, maka masuk pasukan Belanda menaklukkan dan mengusir pasukan Padri dari Angkola. Masuknya Belanda ke wilayah ini membuat orang Angkola yang bertahan dari pengaruh Islam Padri memilih memeluk Kristen yang dibawa oleh para misionaris Belanda. Walaupun dalam masyarakat Angkola terdapat 2 agama yang berbeda, tapi kerukunan beragama sangat terjaga dengan baik dari dahulu hingga sekarang.

Orang Batak Angkola pada umumnya bertahan hidup sebagai petani, seperti pada tanaman padi di sawah maupun ladang. Mereka juga menanam berbagai jenis sayur-sayuran sampai tanaman keras seperti kopi arabica dan lain-lain. Memelihara ternak seperti ayam, bebek, angsa, kerbau dan sapi, merupakan kegiatan sampingan sebagai penambah penghasilan hidup.

referensi:
- http://protomalayans.blogspot.com/2012/08/suku-batak-angkola.html - foto: http://budaya-indonesia.org
- foto: http://minsanlubis.blogspot.com 
- http://wikipedia.org
dan sumber lain


lihat juga:
- marga Angkola 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Suku Batak Angkola"

Post a Comment