Tanggapan Terhadap Tulisan Mengapakah Gambar Diri Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Tidak Boleh Dilukiskan?



Sama seperti Bang Rinaldi, waktu kecilpun saya sangat menyukai majalah-majalah Islam yang menceritakan kisah-kisah para nabi. Waktu itu ada beberapa majalah, saya lupa nama-namanya, tapi yang paling saya ingat adalah majalah "Aku Anak Sholeh". Ngga tahu majalah ini sekarang ntah masih ada atau tidak, soalnya saya ngga pernah lagi menemukannya. Yah kasihan anak-anak orang Islam sekarang, ngga kayak kita dulu. Tul ngga? Ketika menceritakan kisah Nabi Adam, Nuh, Ibrahim , Musa dan lainnya majalah-majalah ini melukiskan sosok mereka. Tetapi pas tiba menceritakan sosok Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam, majalah-majalah ini hanya mengilustrasikan seolah-olah seperti cahaya saja atau tidak ditampakkan sama sekali. Dulu juga saya bertanya-tanya kenapa yah ngga dilukiskan saja sebagaimana Nabi-nabi yang lainnya. Padahal saya ingin sekali melihat wajah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam.


Tadi pagi saya buat status di fesbuk bunyinya begini,"Kenapa kita tidak boleh menggambar Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Hehe macem-macem jawaban teman-teman. Ada yang bilang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak boleh dilukis karena takut nanti lukisan itu akan disembah oleh umat Islam. Apa iya sih??? Hehe rasanya saya juga tidak begitu percaya, sebab umat Nabi Muhammad ini sudah dijamin Allah untuk menjadi umat yang tidak akan pernah menyembah nabinya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad pernah bilang; "Sesungguhnya aku tidak takut atas kalian bahwa kalian akan berbuat kesyirikan sepeninggalku akan tetapi yang aku takutkan adalah kalian berlomba-lomba mengejar dunia". Salah satu mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam adalah beliau tak akan pernah disembah oleh umatnya. Barangsiapa yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad akan disembah berarti dia telah melekatkan sifat kekurangan pada diri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam. Mukjizat ini tidak ada di Nabi-Nabi yang lain. Coba deh dicek, dari zaman Nabi Muhammad sampai sekarang, ada nda' yang nyembah Nabi Muhammad? Ngga ada toh?!

Kayak umat Nabi Muhammad ngga pernah belajar aja!!! dari umat-umat terdahulu yang suka melukis orang-orang sholeh di antara mereka kemudian mereka sembah. Umat Nabi Muhammad akan dijadikan saksi di akherat kelak terhadap umat-umat terdahulu. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman: "Dan kami jadikan kalian umat yang adil agar kalian menjadi saksi atas perbuatan manusia". (Al Baqarah: 143)

Yang namanya saksi, sudah pastilah dia tahu betul tentang perbuatan siapa yang akan dipersaksikannya. So bagaimana mungkin umat Nabi Muhammad juga akan melakukan kesalahan yang serupa. Apalagi jauh-jauh hari memang Nabi Muhammmad sudah wanti-wanti duluan untuk mengingatkan umatnya agar tidak menyembahnya. Bahkan wasiat terakhir Nabi Muhammad menjelang wafatnya adalah agar para sahabat dan kaum muslimin tidak menjadikannya sebagai sesembahan. Saya pikir ini sudah cukuplah, usaha Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam untuk membentengi umatnya agar tidak menyembahnya. So kenapa kita mesti ketakutan akan ada umat yang menyembahnya. Lebay ah...

Saya sangat menyukai jawaban adik Sharifah Asmaa Rohimuddin Azmatkhan yang mengatakan: "mungkin kalau kita menggambarnya mungkin entar ada kekurangan ...kerna Rasulullah itu Makhluq Allah yang tersempurna..."
Allah…Allah…

Saya kira inilah jawabannya. Sebuah jawaban yang sangat-sangat logis, yang keluar dari hati seorang bocah polos di antara umat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mungkin inilah yang menjadi sebab kenapa tidak ada satupun sahabat Nabi dan umatnya hingga kini yang melukis Nabi Muhammad, di samping juga memang ada larangan dari Nabi untuk melukis benda-benda yang bernyawa. Toh kalaupun tidak dilarang misalkan, manalah berani umat Islam ini melukis gambar Nabinya. Sebab mereka sangat takut jika terjadi kesalahan atau kekurangan dalam melukis wajah Nabi mereka. Takut kurang hitam bola matanya, takut kurang cerah warna kulitnya, takut kurang satu bulu matanya, takut kurang simpul indah senyumannya, takut salah gores gurat-gurat urat pada pipinya dan seterusnya. Mereka tidak ingin sedikitpun ada yang kurang pada diri Nabi Muhammad. Mereka adalah umat yang beradab kepada nabinya.

Toh kita tak ada yang tahu kan bagaimana wajah Nabi Muhammad yang sebenarnya. Jadi buat apa toh pake'2 gambar Nabi Muhammad segala?! Oke walaupun nantinya semua orang tahu atau dikasih tahu bahwa itu bukan gambar Nabi Muhammad yang sebenarnya, tetep umat Islam tidak sanggup melihat sebuah kebohongan sekecil apapun atas nabinya. Mungkin kita pernah melihat gambar Aristoteles, Plato, Syaikh Abdul Qadir Jailani, Sisingamangaraja, Pangeran Diponegoro dan tak salah jika kita hanya menganggap bahwa itu bukan lukisan mereka yang sebenar. Gambar-gambar itu toh hanya sebagai simbolisasi belaka. Yaaah bisa dikatakan ini hanya sebuah kebohongan yang kecillah. Nah kebohongan seperti ini boleh berlaku pada diri orang lain tetapi tidak boleh berlaku pada diri Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam.

Mungkin ini adalah akibat percikan kejujuran Muhammad dulu ketika masa hidupnya yang tak pernah berbohong berimbas sampai saat ini. Masih ingatkan, cerita saya dulu kalau Nabi Muhammad sejak kecil memang tak pernah mengedipkan sebelah matanya kepada sahabat-sahabatnya karena Nabi Muhammad tak mau berbohong atau berkhianat sekecil apapun. Begitu pula umat Nabi Muhammad, mereka tak mau ada kebohongan atas Nabi mereka sekecil apapun.

Allah Tuhan semesta alam, begitu mencintai Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam. Sampai-sampai nama Muhammad disandingkan dengan nama Allah di pintu-pintu surga. Bahkan Adam saja, meminta ampun kepada Allah dengan perantara nama Nabi Muhammad karena Adam selalu menemui nama ini bersanding dengan nama Allah di setiap sudut surga manapun ia pergi. Pastilah pemilik nama ini adalah orang yang istimewa di sisi Allah. Bahkan Allah menghiasi kursi dan 'arasynya dengan nama Muhammad. Begitu cintakah Allah dengan nama yang mulia ini hingga nama Muhammad menghiasi seluruh alam?! Hehe jadi teringat seorang yang sedang dimabuk cinta terhadap pujaan hatinya, kamarnya dipenuhi dengan nama-nama pujaan hatinya itu.

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam adalah orang yang mulia. Begitu mulianya, tak ada seekor lalatpun yang berani hinggap di jasadnya dari sejak lahir hingga wafat, dan sampai saat ini bahkan makamnya pun tak pernah ada lalat yang berani menginjakkan kakinya di atas makam Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam. Hehe, kalau ngga percaya lihat ndiri sono ke Madinah, tungguin makam Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam itupun kalau ngga diusir ya sama polisi-polisi Wahabi ckckck ntar disemprot syirik, bid'ah, khurafat dan seterusnya…

Awan-awan dilangit juga ikut memuliakan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam, kemana saja Nabi Muhammad pergi, di atasnya awan selalu ikut untuk meneduhinya dari terik matahari. Bahkan Nabi Muhammad banyangannya sama sekali tidak pernah diinjak oleh kaki-kaki para sahabatnya dan kaki-kaki seluruh makhluk di bumi ini karena memang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa salllam tidak mempunyai bayangan.

Wallahu a'lam

Al faqir Juragan Imut
Cairo, 22 Juni 2010
Pkl. 10.44 am

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tanggapan Terhadap Tulisan Mengapakah Gambar Diri Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Tidak Boleh Dilukiskan?"

Post a Comment