Raja Toba, Raja Batak Yang Sebenarnya
Mengejutkan ketika membaca beberapa situs halak Batak, menegaskan Raja Toba sudah ada 5 ribu tahun sebelum si Raja Batak yang selama ini diyakini sebagai nenek moyang orang Batak. Dikatakan bahwa ditemukan bukti bahwa sejak 6500 tahun yang lalu di Humbang telah banyak terjadi aktifitas manusia. Dalam buku “Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia” oleh Peter Bellwood (2000:339) menulis: “Sebagai contoh, sebuah inti polen dari rawa Pea Simsim dekat Danau Toba di Sumatera bagian Utara (1.450 m dpl), yang diduga para imigran dari berasal dari berbagai tempat dari Hindia Belakang, seperti India dan Indochina. Dengan beberapa penemuan yang dijelaskan dalam blogsite " sopopanisioan.blogspot.com".
Dari penelitian yang dilakukan oleh Peter Bellwood tersebut menunjukkan bahwa pembukaan hutan kecil-kecilan di Humbang sudah dimulai pada 4.500 Sebelum Masehi.”. Bellwood merujuk kepada hasil penelitian paleontologi oleh Bernard Kevin Maloney (1979) dari Universitas Hull, Inggris, di daerah Humbang, sebelah barat Danau Toba.
Penelitian paleontologi atas pembukaan hutan ini dilakukan pada 4 (empat) tempat, yaitu: di Pea Simsim, sebelah barat Nagasaribu, di Pea Bullock, dekat Silangit – Siborongborong, di Pea Sijajap, daerah Simamora Nabolak, dan di Tao Sipinggan, Silaban. Penelitian ini membuktikan bahwa telah ada aktivitas manusia sekitar 6.500 tahun lalu di Humbang. Mereka itu datang dari pesisir timur Sumatera bagian Utara yang telah dilakukan beberapa kali penelitian arkeologi prasejarah di beberapa tempat mulai dari Serdang dekat Medan sampai Lhok Seumawe (ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula, 2015:21-24). Mereka ini banyak dan penulis namakan mereka dengan nama "King of Toba" (Si Raja Toba), karena "dia" lah yang menurunkan Orang Toba. Jadi, Si Raja Toba bisa berarti banyak figur, dan mereka itu lah yang menurunkan Orang Toba terbukti dari dnanya. Hanya sayangnya tidak terungkap siapa "mereka" yang disebut si Raja Toba tersebut. Si Raja Toba yang sudah ada sejak 6500 tahun yang lalu bisa berasal dari berbagai tempat, seperti dari India Selatan, Indochina (Thailand, Burma, Vietnam, Kamboja dan Formosa) , China Selatan, Mongolia, Manchuria, dan lain-lain, bahkan bisa juga pecahan suku Israel yang akhirnya bertemu di Humbang, membangun sosial masyarakat, adat-istiadat, tradisi-budaya dan kepercayaan baru di tempat baru mereka ini. Dari hasil ini dipastikan bahwa orang BatakToba jauh lebih tua dari si Raja Batak yang baru berumur 800 tahun tersebut. Agak membingungkan memang, karena selama ini orang batak, khususnya sebagian orang Batak Toba sangat percaya bahwa si Raja Batak adalah nenek moyang mereka, padahal sangat tidak masuk akal bahwa si raja Batak yang baru berumur sekitar 600-800 tahun bisa menjadi nenekmoyang orang Batak, yang sebenarnya orang Batak sendiri telah ada di Sumatra sejak 75000 tahun yang lalu menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas dari AS dan Australia yang terekam di National Geographic. Sedangkan dari penelitian terakhir yang dilakukan oleh Peter Bellwood, bahwa orang Toba diyakini telah ada sejak 4500 tahun Sebelum Masehi (sekitar 6500 tahun yang lalu). Jadi siapa nenek moyang orang Toba ketika 6500 tahun yang lalu ? pastinya bukan si Raja Batak. karena si Raja Batak baru ada pada tahun 1300 Masehi, bahkan kalah tua dari si Raja Lambing yang hidup di tahun 1200 Masehi yaitu nenek moyangnya orang Alas yang katanya keturunan ke-8 si Raja Batak juga. aneh ya ! Ini membuktikan cerita si Raja Batak pastilah hanya mitos belaka, mungkin semacam ajaran kepercayaan yang diciptakan Guru Tatea Bulan, yang statusnya mungkin setara dengan pendeta atau bahkan profesor pada masa beratus-ratus tahun yang lalu.
Penelitian paleontologi atas pembukaan hutan ini dilakukan pada 4 (empat) tempat, yaitu: di Pea Simsim, sebelah barat Nagasaribu, di Pea Bullock, dekat Silangit – Siborongborong, di Pea Sijajap, daerah Simamora Nabolak, dan di Tao Sipinggan, Silaban. Penelitian ini membuktikan bahwa telah ada aktivitas manusia sekitar 6.500 tahun lalu di Humbang. Mereka itu datang dari pesisir timur Sumatera bagian Utara yang telah dilakukan beberapa kali penelitian arkeologi prasejarah di beberapa tempat mulai dari Serdang dekat Medan sampai Lhok Seumawe (ORANG TOBA: Asal-usul, Jatidiri, dan Mitos Sianjur Mulamula, 2015:21-24). Mereka ini banyak dan penulis namakan mereka dengan nama "King of Toba" (Si Raja Toba), karena "dia" lah yang menurunkan Orang Toba. Jadi, Si Raja Toba bisa berarti banyak figur, dan mereka itu lah yang menurunkan Orang Toba terbukti dari dnanya. Hanya sayangnya tidak terungkap siapa "mereka" yang disebut si Raja Toba tersebut. Si Raja Toba yang sudah ada sejak 6500 tahun yang lalu bisa berasal dari berbagai tempat, seperti dari India Selatan, Indochina (Thailand, Burma, Vietnam, Kamboja dan Formosa) , China Selatan, Mongolia, Manchuria, dan lain-lain, bahkan bisa juga pecahan suku Israel yang akhirnya bertemu di Humbang, membangun sosial masyarakat, adat-istiadat, tradisi-budaya dan kepercayaan baru di tempat baru mereka ini. Dari hasil ini dipastikan bahwa orang BatakToba jauh lebih tua dari si Raja Batak yang baru berumur 800 tahun tersebut. Agak membingungkan memang, karena selama ini orang batak, khususnya sebagian orang Batak Toba sangat percaya bahwa si Raja Batak adalah nenek moyang mereka, padahal sangat tidak masuk akal bahwa si raja Batak yang baru berumur sekitar 600-800 tahun bisa menjadi nenekmoyang orang Batak, yang sebenarnya orang Batak sendiri telah ada di Sumatra sejak 75000 tahun yang lalu menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas dari AS dan Australia yang terekam di National Geographic. Sedangkan dari penelitian terakhir yang dilakukan oleh Peter Bellwood, bahwa orang Toba diyakini telah ada sejak 4500 tahun Sebelum Masehi (sekitar 6500 tahun yang lalu). Jadi siapa nenek moyang orang Toba ketika 6500 tahun yang lalu ? pastinya bukan si Raja Batak. karena si Raja Batak baru ada pada tahun 1300 Masehi, bahkan kalah tua dari si Raja Lambing yang hidup di tahun 1200 Masehi yaitu nenek moyangnya orang Alas yang katanya keturunan ke-8 si Raja Batak juga. aneh ya ! Ini membuktikan cerita si Raja Batak pastilah hanya mitos belaka, mungkin semacam ajaran kepercayaan yang diciptakan Guru Tatea Bulan, yang statusnya mungkin setara dengan pendeta atau bahkan profesor pada masa beratus-ratus tahun yang lalu.
Oleh karena itu Si Raja Toba lah yang lebih bisa dipercaya sebagai opung moyang nya orang Toba.
cemana!? Ce Ka Er ?
cemana!? Ce Ka Er ?
0 Response to "Raja Toba, Raja Batak Yang Sebenarnya"
Post a Comment